Pada dasarnya pohon jati merupakan tanaman keras yang mempunyai daur
teknik jangka lama (Waktu penanaman pohon sampai panen sesuai diameter
diinginkan lama rata-rata di atas 40 tahun). Hal ini sangat lama di era
modern sekarang.
Oleh sebab itu kami di Bio Hutanea Corp dengan menggunakan metode bioteknologi memperbanyak jati secara kultur jaringan untuk menghasilkan Bibit Jati Solomon yang dapat dipanen lebih cepat dari bibit dengan metode konvensional. Baca di Spesifikasi Bibit Jati Solomon. Jati (Tectona grandis) ini terkenal sebagai kayu komersial bermutu tinggi, termasuk dalam family Verbenaceae.
Pohon Jati Solomon cocok tumbuh di daerah musim kering panjang sekitar 3-6 bulan pertahun. Untuk lengkapnya mengetahui iklim yang cocok untuk pohon jati simak artikel kami Mengenal Iklim Tanaman Pohon Jati Solomon.
Kayu jati termasuk kelas kuat I dan kelas awet II . Penyebab keawetan dalam kayu teras jati adalah kandungan tectoquinon (2-methylan thraquinone). Kayu jati mengandung 47,5% selulosa, 30% lignin, 14,5% pentosan, 1,4% abu dan 0,4-1,5% silika.
Perkembangan teknologi khususnya dalam bidang rekayasa genetik (Tree Improvement) dan kultur jaringan telah menghadirkan jati varietas unggul. Jati yang dihasilkan memiliki keunggulan komporatif berdaur pendek (10-15 tahun), sedikit cabang, batang lurus dan silindris, maka lahirlah jati varietas Solomon.
Oleh sebab itu kami di Bio Hutanea Corp dengan menggunakan metode bioteknologi memperbanyak jati secara kultur jaringan untuk menghasilkan Bibit Jati Solomon yang dapat dipanen lebih cepat dari bibit dengan metode konvensional. Baca di Spesifikasi Bibit Jati Solomon. Jati (Tectona grandis) ini terkenal sebagai kayu komersial bermutu tinggi, termasuk dalam family Verbenaceae.
Pohon Jati Solomon cocok tumbuh di daerah musim kering panjang sekitar 3-6 bulan pertahun. Untuk lengkapnya mengetahui iklim yang cocok untuk pohon jati simak artikel kami Mengenal Iklim Tanaman Pohon Jati Solomon.
Kayu jati termasuk kelas kuat I dan kelas awet II . Penyebab keawetan dalam kayu teras jati adalah kandungan tectoquinon (2-methylan thraquinone). Kayu jati mengandung 47,5% selulosa, 30% lignin, 14,5% pentosan, 1,4% abu dan 0,4-1,5% silika.
Perkembangan teknologi khususnya dalam bidang rekayasa genetik (Tree Improvement) dan kultur jaringan telah menghadirkan jati varietas unggul. Jati yang dihasilkan memiliki keunggulan komporatif berdaur pendek (10-15 tahun), sedikit cabang, batang lurus dan silindris, maka lahirlah jati varietas Solomon.
Suka Mengenal Pohon Jati Solomon Kultur, dan ingin berlangganan gratis via email artikel seperti Mengenal Pohon Jati Solomon Kultur, silahkan klik disini atau masukkan email di kolom tersedia untuk mendapatkan artikel yang terbit di Jati Solomon
Tag :
Jati Solomon
15 Komentar untuk "Mengenal Pohon Jati Solomon Kultur"
Semoga metode bioteknologinya semakin sukses mas ..
Terimakasih Kang
katanya sih kayu jati itu emang kayu yang paling bagus, dan juga mahal
terobosan baru ya dibidang tekhnologi pertanian.. sukses ya..
Allhamdullilah kalau saya sering silaturrahim kemari saya bisaanyak Mengenal Pohon Jati Solomon Kultur. makasih ya Mas post nya sungguh endol endol kucrut hehe :D
sama sama ya Mas.. ehh siapa Adminya coba..? heheh :D Boleh saya minta... eeeehhh harus beli ya Mas kalau pengen bibit Pohon Jati Solomon Kultur...
Kalau dekat dianterin 1 bibitnya Kang buat percobaan
Salah satu kayu bagus Mbak Defa. Terimakasih ya
Teknologi dalam bidang rekayasa genetik (Tree Improvement) dan kultur jaringan sudah cukup lama dan terus berkembang Mbak Santika.
Pembelajaran juga buat kami Kang Saud Karrysta
Teknologi dalam bidang rekayasa genetik (Tree Improvement) dan kultur jaringan terus berkembang Uda. Terimakasih
Jadi Jati Solomon ini merupakan hasil dari metode bioteknologi dan hasil rekayasa genetik juga ya Pak...wah mantep, apalagi pohon jati sudah teruji kualitas kayunya... :)
Benar sekali Kang Eka
Teknik pemuliaan tanaman dengan metode kultur jaringan memang memiliki keuntungan yaitu lebih cepat menemukan varietas genetik yang unggul dibandingkan dengan metode konvensional yang membutuhkan waktu bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. Mantap on Jati Solomon. Nice share
Terimakasih kang Ardhian